Memangtau perkembangan buah hati memang sudah menjadi tugas utama para orangtua. Apalagi jika memantau soal asupan kalori penting untuk berat badan anak agar pertumbuhannya kelak bisa sempurna. Mengatur berat badan anak setiap tahun menjadi salah satu parameter tumbuh gizi dan kesehatannya. Untuk itu, berat badan anak harus sesuai dengan tinggi badannya, karena itu merupakan patokan tubuh yang ideal buat si anak. Apabila berat badannya kurang dari batas normal, bisa jadi anak mengalami kurang gizi yang hal itu tentu bisa mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, kecerdasan dan kesehatannya. Jadi sebagai orangtua harus waspada dan tahu langkah apa yang harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian anak.
Sponsor: halo jasa
Menurut data kesehatan dunia yang dirangkum oleh WHO pada ttahun 2013 silam, disebutkan ada sekitar 98 juta anak dan balita atau sekitar 17% masuk kedalam kelompok underweight. Kelompok ini merupakan kelompok anak dan balita yang memiliki berat badan kurang dari normal. Kemudian penelitian dari Riskesdas pada tahun yang sama juga menyebut adanya prevalensi berat badan anak dan balita di Indonesia yang mencapai 19,9 persen dimana 5,7 persennya mengalami gizi buruk sedangkan sisanya atau 13,9 persen tengah menderita kurang gizi.
Akibat dari dampak yang ditimbulkan oleh kurang gizi atau gizi buruk pada anak dan balita bisa menyebabkan ia mudah terjangkit penyakit dan infeksi sehingga berpengaruh pada sistem metabolisme atau penurunan sistem imun. Padahal sistem imun sangat berperan aktif dalam mencegah masuknya benda asing atau virus, bakteri dan jamur kedalam tubuh. Jika kekurangan gizi anak berdampak sangat panjang maka sudah bisa dipastikan anak akan berisiko alami gangguan pada tumbung kembangnya.
Bagaimana langkah mencegah kurang gizi pada anak?
Cara mencegah kurangnya berat badan pada anak adalah dengan selalu memantau melalui kegiatan menimbang. Memantau berat badan, Anda bisa mendeteksi apakah anak mengalami kurang gizi atau tidak. Misalnya pada anak usia 0-5 tahun maka harus rajin menimbang berat badannya sebanyak satu kali dalam sebulan. Dengan begitu anak biasanya akan mengalami peningkatan berat badan di bulan-bulan berikutnya.
Akan tetapi jika berat badannya tak kunjung meningkat hingga dua bulan lamanya maka bisa jadi pertumbuhan anak Anda tengah tertunda. Jadi alangkah baiknya untuk selalu memantau pertumbuhan anak bisa dengan menggunakan kartu KMS. Pertumbuhan berat badan juga bisa dipantau dengan melakukan pemeriksaan rutin sebulan sekali pada bidan atau dokter anak. Jika ada tanda anak kurang dalam pertumbuhannya maka penanganan lebih lanjut bisa langsung dilakukan oleh dokter atau tempat pelayanan kesehatan setempat.
Cegah masalah berat badan pada anak dan balita
Anda harus paham bagaimana cara mencegah masalah berat badan pada buah hati tercinta. Yakni dengan memperhatikan asupan makanan yang dikonsumsi, serta menerapkan pola makan anak yang seimbang. Kebutuhan kalori anak seperti karbohidrat, protein dan lemak juga harus pas. Pada bayi usia 0-6 bulan, Anda harus rajin memberikan ia ASI esklusif. Anak usia 6-12 bulan bisa menambahkan makana pelengkap. Juga ingatkan bayi untuk tidak membiarkan ia mengambil makanan dan memasukkan makanan ke dalam mulutnya tanpa bantuan alat makan yang bersih. Sementara balita diatas 12 bulan juga wajib diberi asupan kalori yang tepat berupa nasi, gandum atau kentang serta protein dari olahan daging, ikan atau telur dan juga sayur serta buah-buahan.
Memberi asupan kalori pada anak memang sangat penting dalam mendukung pertumbuhannya. Bukan hanya sebagai sumber energi anak tetapi juga mencegah dari gizi buruk dan meningkatkan tumbuh kembangnya. Metode bantuan yang bisa Anda berikan pada anak dan balita supaya meningkatkan kecerdasannya adalah dengan memberikan sistem belajar yang menarik dan menyenangkan. Seperti belajar matematika untuk meningkatkan kecerdasan logika dan otak anak. Salah satunya dengan mencari jasa guru les matematika pada layanan makterplace Halo Jasa.