Menciptakan Kepribadian Tangguh Dalam Diri Anak. Sebagai penyandang status orangtua, kita akan selalu menemukan hal-hal tidak dapat diduga dari anak, entah baik ataupun hal yang buruk. Namun salah satu hal yang pasti bahwa orangtua akan selalu menginginkan anak dapat berhasil serta metaih cita-citanya dimasa yang akan datang. Untuk itu lakukanlah seperti langkah – langkah berikut ini untuk dapat mendukung anak menjadi seorang pribadi yang teguh serta mandiri :
- Empati. Anak yang sukses, pasti akan memahami bagaimana perasaan – perasaan yang tmbul pada diri oranglain, sifat ini akans angat membuat mereka bisa bekerja dengan baik dalam kelompok. Salah satu cara orang tua untuk bisa menanamkan rasa ini ialah dengan mengajarkan mengenai perasaan orang. Atau juga bisa menegur ketika dia melakukan kesalahan dengan memberitahukan dampaknya dengan perasaan orang lain.
- Cinta ataupun suka berprestasi. Anak yang sukses akan sangat cakap dalam banyak bidang baik dalam bidang akademik, olahraga, serta kegiatan ekstrakurikuler lain. Anak seperti ini akan selalu mencari tantangan tantangan baru karena tantangan akan memberi mereka peluang agar bisa berhasil. Orantua harus bersedia mengajarkan kepada mereka bagaimana cara belajar yang benar.
- Mandiri. Disamping hal hal yang tadi sudah dibahas, inilah salah satu faktor yang paling penting untuk orang tua bisa terapkan. Mandiri, itulah yang harus kita tanamkan pada diri anak anak kita. Pasalnya, tanpa sikap yang demikian, mereka hanya akan selalu mengandalkan kita sepanjang hidupnya. Mereka akan selalu meminta kita memberikan suatu solusi atau meminta kita secara langsung untuk menyelesaikan masalahnya.
Dalam konteks ini, masalah bukan hanya diartikan sebagai kesusahan atau penderitaan. Tetapi juga bisa dalam pengambilan keputusan. Ajarilah mereka untuk mengenal hal hal baru yang mereka belum kenal, sehingga mereka akan menjadi pribadi yang paham atas apa yang harus dilakukan. Selain itu mereka juga akan mengerti apa artinya orang tua, yaitu sebagai pembimbing sementara.
Sebagai orang tua kita tidak harus terus mengerjakan apa yang sebenarnya bisa anak kerjakan. Contohnya ketika dia sedang down dalam sekolahnya. Kita hanya perlu membimbingnya untuk bisa bangkit, dengan memberikan motivasi dan gambaran apa yang bisa terjadi jika situasi itu terus berlanjut. Selebihnya, biar dia yang pikirkan sendiri.
Dengan hal hal yang demikian, permasalahan yang timbul pada dirinya atau hidupnya, akan membuat dia kenal situasi situasi yang baru. Dia akan segera belajar dari berbagai situasi baru itu, berusaha memecahkan masalah sendiri dan menjadi pribadi yang tangguh.
Mengapa hal ini bisa terjadi ? contohnya sederhana. Katakanlah, anak anda sedang dalam kesulitan, dia mengatakan permasalahan itu pada anda selaku orang tua dan anda yang menyelesaikannya. Pastinya permasalahan itu tidak dapat memperkuat mentalnya karena hanya mengandalkan orang tua dan bisa dipastikan dia akan kembali meminta anda menyelesaikan masalah berikutnya. Dan hal ini jelas berbeda ketika anda hanya membimbingnya menyelesaikan masalah itu. Ketika ia menyelesaikan sendiri masalahnya, dia akan mendapat nilai positif daripadanya. Dia tidak akan takut lagi jika ada masalah dan cenderung mencari cara untuk mengatasinya sendiri, bukan meminta orang tua untuk menyelesaikannya.