Anak atau buah hati adalah penerus yang akan melahirkan generasi positif ada cara mengajarkan anak tentang berbagi yang sudah banyak ditekankan dari orang tua sejak mereka belia. Berbagi bisa sangat mudah diucapkan tetapi cukup sulit diterapkan. Banyak orang tua menginginkan anak mereka bisa berbagi dengan sesama, tetapi masalahnya para orang tua mengajarkan tetapi jarang mempraktekkan.
Sponsor: aplikasi e learning
Contoh kasus, para orang mengajarkan anak mereka berbagi mainan dengan saudaranya. Di sisi lain, anak cenderung tidak ingin berbagi mainan dengan saudaranya. Kalaupun sang anak mau berbagi, itupun kadang akibat dari paksaan pihak ketiga seperti peran ibu atau ayah. Salah satu kasus ini sering dialami oleh banyak orang tua dan menjadi masalah. Lalu bagaimana mengajarkan anak mau berbagi sejak dini?
Kekhawatiran orang tua terutama ibu karena tingkah laku anak yang tidak mau berbagi dapat membuat ketakutan tersendiri bila dewasa nantinya anak-anak menjadi sosok yang tidak peduli sesama, acuk dan bahkan dijauhi masyarakat. Oleh sebab itu, pentingnya peran orang tua dalam mengawal perkembangan mau berbagi anak sangat diperlukan. Kebiasaan berbagi sudah harus tertanam sejak awal.
Menurut Dra Rustika Thamrin Psi yang diwawancarai pada talkshow Tango di Jakartapada tahun 2012 sekaligus seorang psikolog yang mendalami masalah pengasuhan anak menyatakan bila orang tua terutama ibu sebaiknya mengajarkan sifat berbagi sejak anak masih dalam kandungan. Dimana saat ibu sedang mengandung terbentuklah sebuah spektrum energi yang kuat yang mana mampu menghubungkan leduanya dan mengajarkan janin mengerti setiap kegiatan atau sikap positif yang dilakukan oleh ibunya. Ibu hamil bisa mengajak anaknya dengan berkomunikasi sejak mereka dalam kandungan dan ajarkan pula sikap berbagi.
Selain itu, menurut Rustika Thamrin ada rumus mudah yang bisa dilakukan orang tua untuk membuasakan anak mudah berbagi. Untuk membentuk kebiasaan mulia tersebut, sang ibu membutuhkan niat untuk memulai dan konsisten melakukannya (habit of giving = determination start + consistency). Tanpa adanya niat untuk memulainya ditambah dengan rasa konsisten mengerjakannya maka keduannya akan mudah membentum kebiasaan tersebut.
Berbicaralah dengan anak
Bila anak Anda sudah mulai bisa mengenyam pendidikan di sekolah taman kanak-kanak, Anda bisa ajarkan mereka rasa berbagi dengan cara mengajak bicara. Diskusikan dengan anak mengenai permasalahan di sekolah dan berikan solusi. Buatlah gaya bahasa yang membuat mereka mengerti dan berikan gambaran pada mereka bahwa berbagi bisa memudahkannya mereka memiliki banyak teman.
Jangan menghukum anak karena pelit
Hukuman bukan menjadi salah satu solusi terbaik memicu rasa berbagi bagi anak. Justru mereka akan merasa benci dibanding rasa bermurah hati. Beri dorongan positif daripada sekedar teguran atau hukuman dan agar anak mau berbagi. Selanjutnya, pujian hangat akan terus mengembangkan motivasi mereka untuk terus mau berbagi.
Hargai sesuatu milik mereka
Bila anak Anda memiliki barang tertentu, cobalah untuk menghargai miliknya. Walau barang tersebut berasal dari Anda, bukan berarti Anda memintanya langsung tanpa ijin dari mereka. Kita juga bisa memperi stimulus bagaimana cara meminjang barang-barang anak dengan syarat akan dikembalikan. Buat agar mereka mau berbagi dengan kesadaran bila saling membantu adalah hal mulia. Lakukan hal yang sama pada setiap barang yang mereka miliki.
Berilah contoh
Seputar cara mengajarkan anak tentang berbagi, ada cara yang terbaik untuk mengajari anak agar dapat berbagi jelas adalah memberi contoh nyata. Jangan segan-segan untuk berbagi kue atau ice cream dengan sang anak. Bila perlu tawarkan pertolongan ketika si kecil sulit memakai sepatu, dsb. Buatlaj mereka terjun dalam contoh nyata yang Anda terapkan agar mereka mencontoh hal positi yang diberikan. Jadi, pastikan sanga anak mampu merasakan manfaat dari berbagi, tapi bukan menjadikan mereka manja.
Ajarikan mana yang tidak boleh untuk berbagi
Setelah anak mulai busa menangkap respon dan mempraktekkan apa yang Anda contohkaan soal berbagi, maka jangan lupa untuk mengajari hal-hal apa yang tidak boleh berbagi dengan oranf lain termasuk temannya. Hal ini juga sangat penting agar anak mengerti mana yang boleh dan mana yang tidak. Misalnya, berikan alasan kenapa anak tidak boleh berbagi sikat gigi, dsb.