Teh merupakan salah satu jenis minuman yang sangat digemari oleh semua kalangan usia baik itu orang dewasa, Teh banyak sekali peminatnya karena terkenal dengan rasanya yang sangat manis karena adanya campuran gula. Teh dipercaya mengandung beberapa zat serta senyawa kimia yang sangat bermanfaat untuk menyehatkan badan jika dikonsumsi secara rutin. Akan tetapi ada baiknya Anda tidak memberikan teh kepada buah hati Anda yang masih kecil terutama pada usia balita. Jadi bolehkah balita minum teh, ini jawaban ahli gizi;
Sponsor: aplikasi mobile murah
- Minuman Yang ‘Kurang’ Menyehatkan
Teh sangat dipercaya sebagai minuman yang sangat menyehatkan karena adanya macam-macam zat yang terkandung di dalamnya. Manfaat tersebut berlaku bagi orang yang sudah berusia dewasa dan bukan anak-anak. Bagi anak yang berusia balita sangat tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi teh sebagai asupan minuman pengganti susu. Hal ini dikarenakan teh mengandung senyawa kimia yang berpengaruh bagi kesehatan anak dan organ dalam tubuh. Mengkonsumsi teh bagi anak juga gangguan pada pencernaan karena teh bersifat mengeraskan fases.
- Menyebabkan Kepadatan Tulang Menjadi Rapuh
Salah satu dampak atau efek samping dari mengkonsumsi teh pada usia balita adalah terjadinya perapuhan atau pengeroposan pada tulang. Hal ini dikarenakan teh dapat menganggu proses penyerapan kalsium pada tulang sehingga mengakibatkan kepadatan tulang menjadi kurang sempurna dan akhirnya tulang menjadi rapuh dan rentan mengalami masalah. Untuk itu agar penyerapan kalsium pada tulang dapat bekerja maksimal ada baiknya Anda menghindari dari memberikan teh sebagai konsumsi harian untuk anak.
- Kekuatan Otot Yang Melemah
Otot sangat berguna untuk mendorong kerja tulang dalam menjalankan aktivitas untuk menopang beban agar lebih maksimal. Kerja otot yang hampir mirip dengan tulang pada anak akan terganggu dengan efek samping yang ditimbulkan oleh mengkonsumsi teh. Penyerapan kalsium yang tidak berjalan secara maksimal selain menyebabkan kepadatan tulang terganggu juga mengakibatkan fungsi dari kekuatan otot menjadi melemah. Ketika otot menjadi melemah maka dapat dipastikan anak akan menjadi pemalas dan kurang aktif. Otot yang melemah karena konsumsi teh merupakan sebab dari semua itu.
- Gangguan Pada Otak
Efek yang paling membahayakan dari mengkonsumsi teh pada usia balita adalah adanya gengguan pada otak. Otak dapat mengalami gangguan disebabkan karena kandungan senyawa kimia yang terdapat pada teh dapat mengacaukan kerja otak anak sehingga otak sangat rentan mengalami masalah. Jika otak mengalami ganguan maka dampaknya adalah anak menjadi susah untuk berkonsentrasi, anak menjadi rewel, serta terjadi perubahan perilakunya.
- Gangguan Saraf
Selain mengganggu kinerja otak, teh juga mengakibatkna gangguan pada saraf anak. Saraf yang terganggu akan mengakibatkan badan menjadi pegal dan sakit semua teruama anggota badan bagian bawah. Hal ini dikarenakan otot yang melemah pada anggota badan bagian bawah yang bekerja untuk menopang beban anggota badan sebelah atas. Untuk itu agar buah hati Anda terhindar dari beberapa hal membahayakn tersebut, ada baiknya tidak memberikan teh secara rutin setiap hari.