Berbicara soal diet, banyak dari kita ingin melakukannya agar bisa mendapatkan berat badan ideal. Salah satu diet yang sedang tren saat ini adalah trik sukses diet CICO alias Diet Calorie In Calorie Out. Sebenarnya diet ini bukanlah hal yang baru namun belakangan menjadi tren dan menjadi perbincangan banyak orang. Menurut penuturan banyak orang yang melakukan diet ini, mereka mengaku telah berhasil menurunkan berat badannya. Diet ini berhubungan dengan memangkas kalori sehingga memungkinkan tubuh mendapat minin kalori untuk proses penurunan berat badan. Akan tetapi apakah cara memangkas kalori ini sangat bagus untuk kesehatan? Apakah tidak menimbulkan efek samping atau kurangnya nutrisi bagi tubuh?
Sponsor: halo jasa
Sejatinya, diet bukan hanya sekedar menghindari asupan yang berkalori tinggi melainkan juga memperhatikan kebutuhan nutrisi dalam tubuh. Seorang pakar nutrisi sekaligus dokter spesialis gizi bernama dr Titi Sekarindah, SpGK memaparkan bahwa diet CICO bukan hanya diet yang harus memangkas nutrisi karena harus mengurangi jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh. Malah sebaliknya, diet ini harus berusaha memasukkan makanan bernutrisi.
Paling penting adalah memperhatikan asupan protein, vitamin dan mineral seperti sumber pangan pada buah dan juga sayuran. Kemudian lebih menghindari makanan yang kurang bergizi seperti makanan yang gurih, asin atau yang manis-manis. Kunci dari diet CICO adalah memilih makanan bergizi namun berkalori rendah misalnya memilih susu rendah lemak ketimbang full cream, daging tanpa lemak, dan memasukkan sumber serat dan vitamin dari sayur dan buah. Sementara untuk nasi, kita bisa memilih nasi merah yang kaya serat atau bisa mencoba gandum atau oatmeal yang rendah kalori. Pilih air putih dan hindari minuman yang mengandung banyak pemanis.
Dokter Titi juga memaparkan bahwa untuk melakukan program diet dengan memangkas kalori tidak boleh terlalu ekstrim. Memangkas kalori yang paling ideal adalah tidak boleh kurang dari 1000 kalori. Jika menerapkan pola diet antara 1200-1300 kalori maka harus disesuaikan dengan kegiatan harian dan juga berat badan. Misalnya jika diterapkan pada remaja atau anak-anak maka diet kalorinya tidak boleh terllau kecil sebab bisa membuat tubuhnya sulit tumbuh dan berkembang.
Jadi bagaimana cara mengukur kalori yang tepa biar diet CICO sukses?
Seperti yang sudha dijelaskan, Anda hanya perlu menghitung jumlah kalori yang masuk dan keluar. Supaya diet tersebut berhasil, kuncinya adalah jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh harus lebih sedikit ketimbang kalori yang keluar dari dalam tubuh. Pastikan juga jumlah kalorinya harus disesuaikan dengan kebutuhan karena setiap orang memiliki kebutuhan kalori yang berbeda tergantung usia dan jenis kelamin. Aktivitas juga berpengaruh pada jumlah kalori. Semakin berat aktivitasnya maka semakin bertambah pula jumlah kalorinya. Jika kalori yang masuk lebih kecil, Anda bisa menaikkan aktivtas fisik supaya turunnya berat badan lebih cepat.
Apakah diet CICO ini aman?
Diet CICO sempat menjadi perhatian di tengah masyarakat pengguna internet. Ada yang mengaku sukses menerapkan diet ini hingga mampu memangkas bobotnya hingga 9 kg dalam waktu 2 bulan. Merunut salah satu pengguna diet ini, ia menyebut hanya mengkonsumsi brokoli, tilapia juga bayam dan tidak memakan apapaun.
Meski konsep diet ini cukup ekstrim, akan tetapi menurut pakar gizi ada risiko serius jika menurunkan berat badan dengan tidak mengedepankan faktor nutrisi. Jangan hanya berfokus pada penurunan jumlah kalori tetapi nutrisi haruslah seimbang. Lantas apa diet CICO ini aman? Aman apabila Anda tidak melupakan asupan nutrisi yang seimbang. Demikian tips mudah melakukan diet CICO yang tengah tren. Jika Anda ingin tahu tentang tips diet dari pakar trainer, Halo Jasa adalah tempat yang tepat.