Keterlambatan berbicara pada anak balita adalah salah satu masalah umum yang dihadapi beberapa orang tua. Keterlambatan berbicara merupakan suatu kondisi dimana balita Anda tidak dapat berbicara sama sekali atau mungkin hanya dapat mengucapkan beberapa kata saja. Kebanyakandari kasus anak terlambat bicara disebabkan kurangnya mendapatkan masukan kata – kata baru dan kesalahan konsep dalam melatih pemahaman apa arti dari kata-kata tersebut. Dan mungkin, hanya beberapa kasus saja dalam masalah ini, yang disebabkan oleh gangguan pendengaran, penglihatan ataupun gangguan-gangguan yang lainnya seperti Retardasi mental pada balita atau gangguan autistik (autisme).
Untuk melatih kemampuan bicara pada anak, peranan orang tua, kakek, nenek, pengasuh dan anggota keluarga lainnya sangat penting. Kita harus bisa berinteraksi aktif secara verbal atau sering mengajak anak bicara dengan nada yang tepat untuk melatih anak tersebut dalam berbicara. Tetapi, jika ditemukan gangguan pada si anak, maka yang pertama dilakukan adalah dengan memperbaiki dahulu gangguan tersebut, misal pada kasus gangguan pendengaran, solusinya bisa dengan memberikan alat bantu pendengaran, setelah itu baru melatih anak belajar untuk berbicara. Karena pada prinsipnya, sebelum anak mulai bicara, terlebih dahulu anak melalui yang namanya proses “pemahaman”, sedangkan proses ini bermula jika proses mendengar berkembang dengan baik.
Cara untuk melatih bicara pada balita
Kita dapat menggunakan cara dan metode yang dapat dilihat dari berbagai sumber tentang cara untuk melatih dan merangsang bicara pada anak balita, sehingga setiap kaum ibu dapat menjalankannya untuk meningkatkan kemampuan balita yang mengalami terlambat berbicara. Seperti:
Cari kata – kata yang relative mudah untuk dapat dipahami dan pilihlah kalimat sederhana sesuai usia balita untuk berkomunikasi sehari-hari. Anak pada usia satu tahun contohnya, membutuhkan kata – kata seperti mama, papa, minum, mandi, dan lain lainnya sesuai dengan apa yang dilakukan setiap hari, dan benda – benda yang berada di sekitar lingkungannya. Anak pada usia satu tahun belum membutuhkan kata – kata seperti gajah, roket, mobil, atau kata benda lain yang tidak terlalu penting pada usianya saat itu.
Jika sudah mencapai umur dua tahun, Disaat inilah kita tidak hanya memperkenalkan sebuah benda yang dilihatnya saja, tetapi juga coba untuk mendiskripsikan atau mengenalkan kegunaan dari benda benda itu, misalnya: “Ini adalah pensil, pensil dipakai untuk menulis dan juga menggambar.”, “Ini adalah gelas, gelas dipakai untuk minum. Memperkenalkan kosakata dan memberikan artia, akan membuat anak anda mengenali benda atau objek tersebut, dan juga deskripsi berulang pada obyek akan mendorongnya untuk mulai berbicara dan mau belajar kata-kata yang berbeda.
Ajukanlah pertanyaan yang sangat memancing jawaban. Mungkin jawabannya tidak akan jelas, tetapi kita juga harus tetap menghargainya, dan juga bisa mencoba mengulangi apa yang telah dikatakan untuk memperjalas artinya.